Assalamualaikum temEnd-tEmenD... mET dateng di bl0g aQ yua.. jangan lUpa tinggalin koment amu....^^

Peran agama dalam kehidupan

Marilah kita merenung sejenak. Sesungguhnya siapakah kita ini? Mengapa dan atas kehendak siapakah sehingga kita ini lahir di dunia?Siapakah yang berkuasa menentukan dari ayah dan ibu mana kita lahir? Kemudian pada saatnya nanti, siapa pula yang berkuasa mencabut nyawa kita? Sanggupkah kita menghindarinya?

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…………..”. (QS.Ali Imran(3) :145).

Tidak ada keraguan, Dia yang telah menciptakan tentu kepada-Nya pulalah kita dikembalikan. Dialah, Sang Pencipta yang Satu, Dia pula yang kuasa menciptakan bumi dan langit dan apa yang ada diantara keduanya.

Maka dengan keyakinan yang demikian, tidak ada sesuatupun yang berhak kita takuti. Hanya kepada-Nya lah kita mengabdi dan hanya Dialah yang sanggup menolong kita keluar dari berbagai kesulitan dan permasalahan bila Dia menghendaki. Hidup kita akan bebas dan merdeka dari segala macam kebiasaan, budaya&tradisi, peraturan bahkan doktrin sekalipun yang dibuat dan dikendaki oleh sekelompok manusia. Karena manusia mempunyai kepentingan, tidaklah demikian dengan Nya.

Dialah yang telah mengutus seluruh Rasul dan nabi ke bumi, dari Adam hingga Muhammad saw, termasuk diantaranya Ibrahim, Musa, Daud , Sulaiman dan juga Isa as. Rasul yang datang kemudian, selalu membenarkan Rasul yang sebelumnya dan apa yang dibawanya. Para rasul tersebut diutus untuk mengajarkan hakekat dan makna hidup ini, apa tujuan manusia diciptakan, siapa yang menciptakannya, bagaimana menjalani dan mengisi hidup ini, apa hak dan tanggung jawabnya. Juga dijelaskan kejadian yang lalu dan yang akan datang.

Hingga kemudian Dia mengutus Muhammad saw untuk menyempurnakan ajaranNya, ajaran yang sebetulnya sama dengan ajaran para rasul terdahulu, menyeru agar manusia mau berpikir dan kembali ke fitrah sekaligus menceritakan segala penyimpangan yang terjadi sepeninggal para rasul.

”Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah ………Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, ……… (QS.An-Nisaa(4):171).

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”.(QS.Al-Maidah(5):72).

Dia juga mengingatkan apa yang telah terjadi dialam ruh , alam sebelum manusia dilahiran ke bumi.

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,(QS.Al Araf(7):172).

Karenanya sungguh mustahil bila agama-agama yang dibawa para rasul tersebut saling bertentangan.

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini,adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan.Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka(masing-masing).Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu.” ( QS.Al Mu’minuun (23):53-54).

Yang berbeda, hanyalah cara beribadah atau syariatnya.

“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari`at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari`at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus”.(QS.Al-Hajj(22):67).

Kita, umat Islam sebagai umat rasul penutup, berkewajiban menyampaikan apa yang tertulis dalam kitab suci kita, Al Quran, secara keseluruhan tidak sebagian-sebagian.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.(QS.Al Baqarah(2):208).

0 k0mentar: