Assalamualaikum temEnd-tEmenD... mET dateng di bl0g aQ yua.. jangan lUpa tinggalin koment amu....^^

Menuju ke Laut

Karya Sutan Takdir Alisyahbana


Kami telah meninggalkan engkau,
tasik yang tenang tiada beriak,
diteduhi gunung yang rimbun
dari angin dan topan,
sebab sekali kami terbangun
dari mimpi yang nikmat,
Ombak ria berkejar-kejaran
di gelanggang biru bertepi langit,
Pasir rata berulang dikecup,
tebing curam ditantang diserang,
dalam bergurai bersama angin,
dalam berlomba bersama mega,
Sejak itu jiwa gelisah,
Selalu berjuang tiada reda,
Ketenangan lama rasa beku,
gunung pelindung rasa pengalang,
Berontak hati hendak bebas,
menyerang apa segala mengadang,
Gemuruh berderau bunyi jatuh,
terhempas berderai mutiara bercahaya,
Gegap gempita suara mengerang,
dahsyat bahwa suara menang.
Keluh dan gelak silih berganti,
pekik dan tempik sambut menyambut.

Sumber: Tifa Penyair dan Daerahnya,
hati ku bimbang..
tatkala aku tau bahwa aku tak seharusnya mengambil jalan itu,,
yah. mang seharusnya ku tau konsekuensi apa yang akan ku dapatkan setelah ini..
hanya saja,,,

mungkin saatnya kali ini ku berubah,,,


yupz,, untuk saat ini,,,,

aku haruz lupa ma dia...

ingat ketika dirimu dulu terjun k dalamnya,,
sakit bukan,,,,???
hmmm,,,,,

jadi....??

How to Repair Damaged Hair

Damaged hair isn't attractive, and when hair needs repair it's quite obvious. When hair is damaged it becomes dull, brittle, frizzy and out of control. Causes of damaged hair include coloring and permanent chemicals, poor diet or heat from hair dryers. Hair sometimes requires repair due to a number of reasons, from harsh chemical treatments to improper care, but it is possible to repair your out of control damaged hair. Although nothing short of cutting will completely repair damaged hair, the following steps of repair will help you improve the quality, texture, and strength of your damaged hair.

Step 1. Apply a homemade egg and olive oil conditioner once a week for a month to help repair hair. To make one application, whisk one egg yolk with two tbsp. of olive oil in a bowl. Apply to hair, especially on the ends. Leave on for a few minutes and rinse before shampooing. This homemade conditioner works very well, and it's far less expensive than store-bought repair products and conditioners of similar quality.

Step 2. Use vitamin E treatment on your hair, either store bought or homemade. To make a homemade treatment break open 5 or 6 vitamin E capsules and combine with your favorite shampoo. Vitamin E makes hair look healthy, shiny and smooth and you'll have all the benefits store-bought reparative shampoo without the added expense.

Step 3. Get regular hair trims once a month. These trims get rid of damaged hair and encourage faster hair growth.

Step 4. Try a diffuser at a low-heat or cool setting when you use your hair dryer. With irons, try to use the lowest heat setting.

Step 5. Shampoo and condition your hair less frequently. Ideally, two or three times a week helps curb over-drying and repairs damaged hair.

Step 6. Rinse and shampoo hair as soon as possible after swimming in chlorine, like at water pool or salt water, like at beach, both of these make hair more brittle.

Step 7. Be patient. It takes the average person months to grow enough new hair to replace damaged hair.

Peran agama dalam kehidupan

Marilah kita merenung sejenak. Sesungguhnya siapakah kita ini? Mengapa dan atas kehendak siapakah sehingga kita ini lahir di dunia?Siapakah yang berkuasa menentukan dari ayah dan ibu mana kita lahir? Kemudian pada saatnya nanti, siapa pula yang berkuasa mencabut nyawa kita? Sanggupkah kita menghindarinya?

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…………..”. (QS.Ali Imran(3) :145).

Tidak ada keraguan, Dia yang telah menciptakan tentu kepada-Nya pulalah kita dikembalikan. Dialah, Sang Pencipta yang Satu, Dia pula yang kuasa menciptakan bumi dan langit dan apa yang ada diantara keduanya.

Maka dengan keyakinan yang demikian, tidak ada sesuatupun yang berhak kita takuti. Hanya kepada-Nya lah kita mengabdi dan hanya Dialah yang sanggup menolong kita keluar dari berbagai kesulitan dan permasalahan bila Dia menghendaki. Hidup kita akan bebas dan merdeka dari segala macam kebiasaan, budaya&tradisi, peraturan bahkan doktrin sekalipun yang dibuat dan dikendaki oleh sekelompok manusia. Karena manusia mempunyai kepentingan, tidaklah demikian dengan Nya.

Dialah yang telah mengutus seluruh Rasul dan nabi ke bumi, dari Adam hingga Muhammad saw, termasuk diantaranya Ibrahim, Musa, Daud , Sulaiman dan juga Isa as. Rasul yang datang kemudian, selalu membenarkan Rasul yang sebelumnya dan apa yang dibawanya. Para rasul tersebut diutus untuk mengajarkan hakekat dan makna hidup ini, apa tujuan manusia diciptakan, siapa yang menciptakannya, bagaimana menjalani dan mengisi hidup ini, apa hak dan tanggung jawabnya. Juga dijelaskan kejadian yang lalu dan yang akan datang.

Hingga kemudian Dia mengutus Muhammad saw untuk menyempurnakan ajaranNya, ajaran yang sebetulnya sama dengan ajaran para rasul terdahulu, menyeru agar manusia mau berpikir dan kembali ke fitrah sekaligus menceritakan segala penyimpangan yang terjadi sepeninggal para rasul.

”Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah ………Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, ……… (QS.An-Nisaa(4):171).

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”.(QS.Al-Maidah(5):72).

Dia juga mengingatkan apa yang telah terjadi dialam ruh , alam sebelum manusia dilahiran ke bumi.

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,(QS.Al Araf(7):172).

Karenanya sungguh mustahil bila agama-agama yang dibawa para rasul tersebut saling bertentangan.

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini,adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan.Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka(masing-masing).Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu.” ( QS.Al Mu’minuun (23):53-54).

Yang berbeda, hanyalah cara beribadah atau syariatnya.

“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari`at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari`at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus”.(QS.Al-Hajj(22):67).

Kita, umat Islam sebagai umat rasul penutup, berkewajiban menyampaikan apa yang tertulis dalam kitab suci kita, Al Quran, secara keseluruhan tidak sebagian-sebagian.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.(QS.Al Baqarah(2):208).

hahahaha...
mua yang pernah q lalui, ternyata membawa pengaruh yang amat besar dalam hidupQ..
really....???
of course,...

yang q perlukan saat ini.. apakah hal itu bisa membuatQ sadar, bahwa mua yang terjadi adalah pacuan untukku berbuat lebih baik lagi...???
yah,, haruz q akui, bahwa itu berat,,
namun seandainya aQ benar2 berniat,, insya Allah,, pasti biza..
yakin...???
harus.